Scroll untuk baca artikel
Politik

Absennya Figur Karismatik di Pilkada Touna,Tanpa Rendi Lamadjido Kurang Berwarna

×

Absennya Figur Karismatik di Pilkada Touna,Tanpa Rendi Lamadjido Kurang Berwarna

Sebarkan artikel ini
Rendi M Affandi Lamadjido. FOTO: IST
Rendi M Affandi Lamadjido. FOTO: IST

Touna, UPDATEHARIAN.COM – Pilkada Touna tahun ini seakan kurang berwarna bagi pendukung Ir. Rendi M Affandi Lamadjido, sosok karismatik yang selama ini dikenal sebagai ancaman serius bagi para pesaingnya.

Absennya Sosok Rendi dengan Julukan “RETAS” Rendi-Taslim bagi pendukungnya membawa pukulan berat untuk pendukungnya yang mengidamkan perubahan.

Advertising
Contact Us

Malam kamis (29/8/) yang sunyi dan gelap, mendekati batas akhir pendaftaran pasangan calon bupati dan wakil bupati, Rendi tiba bersama para pendukungnya yang merupakan elemen akar rumput.

Rendi tiba dengan masa yang spontanitas mengawal proses pendaftaran rendi di KPU tepat pukul 23:14 WITA.

Kehadiran Rendi sempat menghebohkan dan menyebabkan suasana menjadi sangat sibuk di kantor KPU. Selain itu, banyak yang sulit percaya bahwa politisi senior ini hadir tepat di menit-menit terakhir pendaftaran. Meski begitu, keyakinan pendukungnya tetap teguh bahwa ini adalah kesempatan yang sangat dinantikan.

Pantauan media ini, Setibanya di kantor KPU, banyak warga terkejut melihat kehadiran Rendi, bahkan kami seorang penulis Berita Feature ini tak percaya, karena hal tersebut jarang terjadi selama masa Pendaftaran Pada Pilkada.

Baca Juga  Pemkab Touna Serius Kejar PAD, OPD Tak Harmonis Siap Diganti

Saat itu, tergambarkan Penampilan yang sederhana ada pada diri Rendi-Taslim, kendaraan yang digunakan oleh Rendi dan pasangannya mencerminkan betapa besarnya tuntutan pendukungnya agar dirinya maju dalam kontestasi pilkada tahun ini.

Sayangnya, perjuangan mereka harus sirna, Dokumen persyaratan yang diserahkan tidak memenuhi ketentuan yang berlaku.

Perjuangan Rendi tidak berakhir sampai situ, dirinya juga berusaha meminta kebijakan ke pihak penyelengara untuk melengkapi dokumen persyaratan yang belum dilengkapi pada hari berikutnya.

Namun, upaya itu juga tidak membuahkan hasil, karena Keputusan KPU Touna yang berdasarkan pada Peraturan PKPU 8 Tahun 2024. Hasil keputusan itu diterima Rendi dengan lapang dada.

Ia juga menjelasakan adanya upaya penjegalan dari pihak-pihak tertentu.

Rendi menegaskan, “Oknum-oknum tertentu bernafsu merebut kekuasaan, namun semua itu tidak jadi masalah tinggal rakyatlah yang akan menila,” tegasnya dalam sebuah konferensi pers di KPU Touna Pada kamis (29/8/2024).

Rendi juga menilai bahwa pengembalian dokumen pencalonannya merupakan simbol kekalahan rakyat dan kemenangan bagi politikus pengecut.

Ia merasa bahwa kesempatan untuk membawa perubahan yang diharapkan masyarakat Touna kini sirna.

Baca Juga  Bawaslu Touna Klarifikasi Status Oknum Kekerasan Seksual

“Pengembalian dokumen saya adalah kekalahan rakyat dan kemenangan bagi para politikus pengecut,” tegasnya.

Dalam pernyataan lainnya, Rendi mengungkapkan kekecewaannya terhadap sistem politik saat ini.

“Saya tidak punya apa-apa, kami hanya punya kemampuan dan pikiran untuk membawa Touna keluar dari himpitan ekonomi, dari ketertinggalan, Saya merasa seperti disembelih. Semua partai yang saya dekati direbut oleh orang lain, ini adalah tanda-tanda demokrasi kita telah hancur, Jika meminta kepada saya baik-baik, saya akan berikan, Untuk apa membayar mahal-mahal partai, lebih baik uang itu digunakan untuk rakyat,” ungkapnya.

PILAKADA TOUNA TERCATAT DIIKUTI 4 PASLON

Diketahui, Pilkada Touna tahun ini resmi diikuti oleh empat pasangan calon yang terdaftar di KPU, masing-masing dengan latar belakang yang beragam.

Namun, Rendi dikenal luas tidak hanya di Touna, tetapi di luar daerah, ia sebagai sosok yang matang dalam dunia politik dan patut diperhitungkan.

Semakin tua, semangatnya semakin tinggi, terbukti dari pencapaiannya pada pemilihan Pencalonan DPR RI tiga Periode.

Pada periode 2014-2019, Rendi berhasil mendapatkan jumlah 47.709 suara dapil Sulteng.

Baca Juga  Ahmad Ali Kantongi Restu NasDem pada Pilgub

Dimasa akhir jabatanya di DPR RI, ia mengikuti Pilkada Touna pada tahun 2019, Rendi saa itu bersaing ketat dengan petahana yang kini menjabat sebagai Bupati Touna, dengan selisih suara yang hanya kurang lebih 700 suara.

Menariknya, dalam kontestasi kali ini juga pesaing utama yang sebelumnya dianggap sebagai lawan tangguh oleh Rendi, juga tidak mengikuti Pilkada 2024.

Hal ini disebabkan oleh batasan masa jabatan yang mengatur bahwa seorang kandidat hanya dapat menjabat dua periode

.Kemudian dengan absennya Rendi dalam Pilkada Touna, banyak yang bertanya-tanya mengenai langkah Rendi selanjutnya, apakah Rendi akan mendukung salah satu calon, atau tetap berdiam diri? Hanya waktu yang akan menjawab pertanyaan ini.