Sigi, UPDATEHARIAN.COM – Yayasan Ekologi Nusantara Lestari (EKONESIA) berharap para kandidat Kepala Daerah yang telah mendaftarkan diri di KPUD Kabupaten Sigi sebagai Bakal Calon Bupati dan Wakil Bupati Sigi priode 2024-2029, memiliki visi terkait mitigasi bencana.
Hal tersebut disampaikan oleh Manajer Program EKONESIA Moh Arif Pratama kepada awak media, menyikapi penyelenggaraan Pemilihan Kepala Daerah (Pilkada) di Kabupaten Sigi yang akan berlangsung tidak lama lagi.
“Perspektif kebencanaan atau visi mitigasi bencana harus dimiliki oleh para kandidat Kepala Daerah di Kabupaten Sigi, mengingat daerah ini memiliki histori kebencanaan yang tinggi, bahkan lebih dari separuh patahan Palu Koro melintasi Kabupaten Sigi,” ujar Arif.
Berdasarkan data yang dihimpun EKONESIA dari berbagai sumber terpercaya, jenis-jenis bencana yang pernah melanda Kabupaten Sigi sejak terbentuknya sebagai daerah otonomi baru pada tahun 2008, antara lain bencana alam seperti gempa bumi, likuefaksi, banjir, banjir bandang, tanah longsor, maupun kebakaran hutan dan lahan.
Selain itu, bencana non alam seperti wabah penyakit misalnya pandemi Covid-19 juga ikut dirasakan di daerah ini. Bahkan, bencana sosial misalnya konflik atau bentrokan antar kampung kerap terjadi pula di daerah ini.
“Kita menyadari bahwa daerah kita Kabupaten Sigi sudah pernah mengalami semua jenis-jenis bencana, oleh karena itu diperlukan perspektif kebencanaan dalam agenda Pembangunan daerah yang diusung oleh para kandidat, secara kongkrit hal tersebut mesti termaktub di dalam paparan Visi dan Misi kandidat,” tambah Arif.
Secara kongkrit, Arif mewakili EKONESIA menjelaskan bahwa konten Visi dan Misi para kandidat Bupati dan Wakil Bupati Sigi harus secara tersurat menggambarkan skala prioritas agenda pembangunan daerah, yang mana isu kebencanaan mesti menjadi salah satu prioritas. Mengingat bahwa Visi dan Misi kandidat suatu saat nanti akan menjadi acuan utama dalam penyusunan RPJMD Kabupaten Sigi, terlepas dari siapapun yang akan memenangi hati rakyat dalam Pilkada nantinya.
“Misalnya, para kandidat Bupati dan Wakil Bupati Sigi di dalam Visi dan Misi mereka memasukan peningkatan pembiayaan mitigasi bencana di dalam postur APBD, yang kelak biaya tersebut dapat dilekatkan pada instansi terkait seperti BPBD dan Pemerintah Desa, intinya politik anggaran mitigasi bencana penting ditingkatkan”, jelas Arif.
Berkaca dari pandemi Covid-19 sejak tahun 2020 hingga 2021, secara skala nasional diperintahkan oleh pemerintah pusat untuk melakukan realokasi pendanaan setidaknya 10% pada masing-masing instansi untuk membiayai penanganan dampak pandemi. Termasuk hingga ke level pemerintahan desa diminta untuk mengalokasikan anggaran di desa untuk penanganan pandemi.
Sehingga, dengan berkaca dari pengalaman penanganan bencana non alam seperti pandemi Covid-19, EKONESIA berpandangan bahwa peluang secara politik, anggaran untuk pembiayaan mitigasi bencana ke depannya sangat terbuka.