POSO, UPDATEHARIAN.COM – Lahan pertanian milik warga di Desa Pendolo, Kecamatan Pamona Selatan, Kabupaten Poso, mengalami pengikisan akibat luapan Sungai Pendolo yang terjadi setelah hujan deras pada 16 dan 17 Maret 2025. Hujan dengan intensitas tinggi yang berlangsung sekitar satu hingga dua jam menyebabkan debit air meningkat dan mengikis lahan di sekitar aliran sungai.
Kepala Desa Pendolo, Christian Towelino, mengungkapkan bahwa lahan warga yang terdampak akibat pengikisan ini mencapai sekitar lima hektare. Tanaman yang terbawa arus meliputi durian, kakao, dan kelapa sawit.
“Bagian atas jembatan Sungai Pendolo sudah mengalami pengikisan sejak tiga bulan terakhir, tetapi pengikisan lahan akibat luapan sungai ini baru terjadi dalam sepekan terakhir,” ujarnya lewat sambungan whatsapp pada Selasa, 18/03.
Menanggapi situasi ini, Pemerintah Desa Pendolo telah mengajukan usulan perbaikan kepada Pemerintah Kabupaten Poso. Namun, karena kewenangan penanganan berada di tingkat provinsi, keputusan akhir ada di tangan Pemerintah Provinsi Sulawesi Tengah. Pemerintah juga telah mencatat bahwa Badan Penanggulangan Bencana Daerah (BPBD) telah merencanakan pembangunan tanggul tahun ini untuk mengatasi permasalahan tersebut.
Kepala Desa Pendolo berharap langkah-langkah penanganan dari pemerintah dapat segera direalisasikan.
“Kami sangat berharap agar rencana pembangunan tanggul bisa segera direalisasikan. Hal ini penting untuk melindungi masyarakat dari bencana banjir serta kerusakan lahan perkebunan yang menjadi sumber penghidupan warga,” kata Christian Towelino.
Pemerintah daerah dan masyarakat setempat kini menantikan langkah konkret dari pemerintah provinsi untuk menangani permasalahan ini demi menghindari kerugian lebih besar di masa mendatang.