Palu, UPDATEHARIAN.COM – Agrowisata kebun anggur Kota Palu yang terletak di Kelurahan Duyu, Kecamatan Tatanga memiliki keunikan tersendiri dengan menawarkan pemetikan buah anggur ditempat.
Dengan daerah yang strategis dan pemandangan alam yang indah, aktivitas memetik anggur di kebun ini menjadi pilihan populer untuk menghabiskan waktu liburan.
Dengan konsep yang menarik dengan menawarkan pengalaman unik bagi pengunjung, di mana mereka dapat menikmati kelezatan buah anggur langsung dari pohonnya.
Kebun anggur tersebut terletak di Jalan gawalise, kebun ini tidak hanya menawarkan anggur jenis lokal, tetapi juga jenis impor. Salah satunya, yaitu jenis Probolinggo (lokal) yang merupakan jenis anggur pertama di Kota Palu, menurut informasi petani anggur yang dijumpai dilokasi.
Kebun tersebut dikelola oleh Kelompok Tani Duyu Bangkit.
Di sini, pengunjung bisa memetik anggur sepuasnya dengan harga yang bervariasi, tergantung jenis anggur yang dipanen. Selain itu, biaya masuk tidak dipungut biaya sama sekali. Kebun ini buka setiap menjelang panen mulai pukul 08.00 hingga 18.00 WITA. Namun, tetap buka setiap hari untuk tujuan edukatif.
Dengan biaya masuk yang gratis, tempat ini menjadi favorit bagi keluarga yang ingin menikmati waktu bersama di kebun.
Wisata petik anggur di palu ini tidak hanya menawarkan kesenangan dalam memetik buah, tetapi juga memberikan kesempatan untuk belajar tentang pertanian dan keberlanjutan.
Dibalik pencapaiannya saat ini, ada kisah inspiratif yang dilewati oleh para petani yang tergabung dalam kelompok tani Duyu bangkit.
Pasalnya, mereka memulai pertanian tersebut pasca bencana alam yang melanda Kota Palu pada 2018 silam. Dengan segala ujian yang dihadapi, para petani tak tinggal diam dan mulai bangkit dengan masuk ke dunia pertanian.
Berdasarkan informasi dari salah satu petani anggur, Pak Alan, mereka sampai patungan untuk membeli bibit hingga akhirnya mulai dilirik oleh pemerintah,
“Awalnya setelah gempa di 2018 lalu, kami mulai beli bibit anggur ini dengan cara patungan oleh beberapa orang, sampai ada yang menggadaikan motornya, seiring berjalannya waktu kami berjuang, akhirnya mulai dilirik oleh pemerintah kota dan beberapa instansi lainnya, ada yang kasih bantuan berupa kebutuhan alat yang dibutuhkan,” jelas Pak Alan.
Tak hanya itu, perwakilan dari kelompok tani ini sampai diberangkatkan ke Seoul, Korea Selatan untuk belajar seputar tanaman anggur.
Penghasilan mereka bisa mencapai 85 juta pasca panen, dengan 2 kali panen dalam setahun. Selain itu, Jumlah pengunjung dalam sehari dapat tembus sekitar 100 orang.
Jadi, daripada bingung diakhir pekan mau liburan kemana, kebun anggur Duyu menjadi salah satu rekomendasi untuk menghabiskan waktu weekend bersama keluarga atau teman.