Sulteng, UPDATEHARIAN.COM – Liga Mahasiswa Nasional untuk Demokrasi (LMND) Wilayah Sulawesi Tengah menyatakan dukungan penuh terhadap pelaksanaan Program Sekolah Rakyat. Dukungan ini merupakan bentuk komitmen LMND dalam memperjuangkan pendidikan alternatif yang berpihak pada rakyat kecil, terutama di daerah-daerah pelosok yang masih minim akses pendidikan formal.
Azis, selaku Pejabat Sementara (Pjs) Ketua Eksekutif Wilayah LMND Sulteng, menegaskan bahwa Sekolah Rakyat merupakan ruang alternatif yang mampu membangun kesadaran kritis dan keberpihakan pada masyarakat tertindas,
“LMND percaya bahwa pendidikan adalah hak dasar setiap warga negara. Sekolah Rakyat menjadi ruang alternatif yang membangun kesadaran kritis, keberpihakan pada rakyat, dan menciptakan generasi muda yang peduli terhadap kondisi sosialnya,” ujar Azis dalam pernyataan resminya, Sabtu (3/5/2025).
LMND juga menyoroti situasi ketenagakerjaan di Sulawesi Tengah berdasarkan data Badan Pusat Statistik (BPS), yang mencatat tingkat pengangguran terbuka (TPT) pada Februari 2024 sebesar 3,15 persen. Angka ini mengalami sedikit peningkatan dibanding Agustus 2023, yakni sebesar 2,95 persen
Menurut Azis, hal ini merupakan sinyal penting bagi pemerintah daerah dan pemangku kepentingan lainnya untuk segera mengambil langkah strategis,
“Pengendalian angka pengangguran bukan hanya urusan ekonomi, tapi juga erat kaitannya dengan akses pendidikan yang adil dan merata,” tambahnya.
LMND Sulteng menilai bahwa Sekolah Rakyat hadir sebagai solusi nyata untuk menjawab tantangan pendidikan, terutama bagi anak-anak dari keluarga buruh, petani, nelayan, hingga masyarakat adat yang selama ini belum tersentuh sistem pendidikan formal secara optimal.
Untuk itu, LMND mengajak seluruh elemen masyarakat, organisasi pemuda, serta instansi pemerintah untuk bersama-sama memperkuat gerakan Sekolah Rakyat ini agar dampaknya dapat meluas dan menjangkau lebih banyak komunitas di wilayah Sulawesi Tengah,
“Ini adalah bentuk tanggung jawab bersama untuk mewujudkan pendidikan yang adil dan merata. Kami berharap Sekolah Rakyat menjadi gerakan sosial yang terus tumbuh dan melibatkan lebih banyak pihak,” tutup Azis.