PARIMO, UPDATE HARIAN — Dewan Perwakilan Rakyat Daerah (DPRD) Kabupaten Parigi Moutong (Parimo) mendesak Dinas Pertanian Tanaman Pangan dan Hortikultura (DPTPH) menambah kuota pupuk subsidi bagi petani di wilayah itu.
Ia mengatakan, saat ini para petani di Parimo hanya mendapatkan jatah pupuk subsidi dari Pemerintah, sebanyak 190 kilo untuk satu hektare lahan, yang jumlah tersebut tidak mencukupi.
“Kami sudah menyarankan dinas terkait untuk menambah kuota pupuk subsidi, saat ini petani sangat kesulitan untuk mendapatkannya, karena tidak sesuai kebutuhan para petani,” ungkap Wakil ketua II DPRD Parimo, Alfred M. Tonggiro, saat dihubungi, Rabu (05/06).
Sementara berdasarkan Rencana Definitif Kebutuhan Kelompok (RDKK) yang diusulkan itu lebih dari 190 kilo per satu hektare. Oleh karena itu hasil pertemuan Dinas terkait diminta untuk menambah pupuk subsidi dari pemerintah.
“DPRD sudah menyarankan untuk menambah, kalau untuk pupuk non subsidi banyak beredar, hanya saja harganya cukup tinggi. Saat ini petani sudah berteriak-teriak,” jelasnya.
Menurutnya, berdasarkan informasi, pemerintah akan menambah kuota pupuk subsidi di masing-masing daerah sekian juta ton. Sehingga pihaknya berharap, dalam hal pendistribusian pupuk subsidi di masa tanam ini petani mendapat tambahan pupuk.
Ketika ditanyakan soal usulan petani berdasarkan RDKK yang kemudian jumlah tersebut tidak sesuai, menimbulkan dugaan adanya permainan oknum-oknum terkait, dirinya menuturkan agar tidak bisa berandai-andai, kemungkinan para petani hanya berspekulasi saja.
“RDKK diusulkan sekian dan mereka memiliki uang sekian kenapa tidak sesuai itu, saya kira ketika adanya bukti kita akan melakukan tindakan taktis kalaupun itu ada,” terangnya.
Selain itu, terkait persoalan ini yang lebih mengetahui adalah petani, perlu dilakukan konfirmasi kepada mereka karena distributor dan penggecer ada dilapangan.
“Kami akan terus memonitor terkait pupuk subsidi ini, agar petani benar-benar mendapatkan pupuk yang mereka inginkan,” pungkasnya.