TOUNA, UPDATEHARIAN.COM — Ditengah isu terkait pelarangan penggunaan hijab bagi anggota Paskibraka putri, Bupati Tojo Una-Una (Touna), Mohammad Lahay, secara resmi mengukuhkan 61 anggota Pasukan Pengibar Bendera Pusaka (Paskibraka) Kabupaten Tojo Una-Una (Touna) Tahun 2024 dalam sebuah acara yang berlangsung di Ampana, pada Kamis (15/08) malam.
Pengukuhan tersebut disertai dengan prosesi penyematan kendit dan lencana kepada para anggota Paskibraka serta pernyataan pengukuhan resmi.
Namun, usai pengukuhan, terjadi sebuah insiden kecil di mana salah satu anggota Paskibraka putri pingsan akibat pakaian yang dikenakannya terlalu ketat, sehingga menghambat pernafasannya. Ia segera menerima pertolongan pertama dari tim medis yang bertugas.
Kepala Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Kesbangpol) Kabupaten Touna, Herlina Leonita Sandewa, menyatakan bahwa para anggota Paskibraka Tahun 2024 yang baru saja dilantik ini masih memiliki dua tugas penting yang harus mereka emban sebelum masa purna tiba.
“Mereka akan bertugas dalam pelaksanaan upacara Hari Kemerdekaan Republik Indonesia (RI), pada 17 Agustus 2024 dan upacara Hari Lahir Pancasila, 1 Juni 2025,” ujarnya.
Sebelumnya, Bupati Touna, Mohammad Lahay, menyampaikan apresiasi dan penghargaan yang mendalam kepada para anggota Paskibraka atas semangat dan dedikasi yang tinggi dalam berlatih, tanpa mengenal lelah dan waktu.
“Ini sebuah kesungguhan dan komitmen anak-anakku menjadi anggota paskibraka yang siap mengemban tugas untuk menaikkan dan menurunkan bendera merah putih pada 17 Agustus Tahun 2024,” ucapnya.
Di sisi lain, Ketua Purna Paskibraka Indonesia (PPI) Kabupaten Touna, Fitri Mofie Indriani Lahay, mengungkapkan rasa bangga dan syukur atas kelancaran acara pengukuhan tersebut.
Ia juga menanggapi isu yang tengah menjadi perbincangan hangat, terkait pelarangan penggunaan hijab bagi anggota Paskibraka putri.
Ia secara tegas menyatakan ketidaksetujuannya terhadap pelarangan hijab bagi Paskibraka putri hanya karena alasan keseragaman.
Selain itu, sebagai mantan anggota Paskibraka putri, ia menyatakan bahwa penggunaan hijab tidak menjadi penghalang dalam menjalankan tugas.
“Itu bukan halangan, terbukti saya bisa dari 2006, dulu masih dengan keterbatasan, baju latihan masih lengan pendek tapi saya pake manset di dalam. Sedangkan sekarang, sudah memadai, sudah bisa lengan panjang semua baju, kenapa tidak,” tutupnya.
Acara tersebut juga dihadiri oleh Ketua DPRD Kabupaten Touna, Mahmud Lahay, Pj. Sekretaris Kabupaten (Sekkab) Touna, Alimuddin Muhammad, Kapolres Touna, AKBP Ridwan J.M Hutagaol, Danramil Ampana Tete, Letda Inf Jefri S, orang tua wali, serta awak media dan unsur terkait lainnya.